IKA Prodi DIII Teknik Sipil UHO Sukses Gelar Reuni Akbar

  • Bagikan

Foto bersama Alumni Prodi DIII Teknik Sipil UHO.

KENDARI, BKK- Ikatan Alumni (IKA) Program Studi (Prodi) DIII Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) sukses menggelar reuni akbar bertajuk “Bersatu, Rukun, Kini, dan Nanti” di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (26/2).

Wakil Rektor (WR) III UHO Dr Nur Arafah mengatakan, bahwa sejak tahun 1993, perkembangan teknik sangat luar biasa, sudah banyak sekali alumni yang berhasil.

Ia menjelaskan, reuni akbar ini tentu bakal membantu UHO untuk melakukan penelusuran alumni dalam perbaikan akreditasi institusi dan prodi, khususnya D-III Teknik Sipil.

“Reuni akbar ini menjadi momentum yang bisa menguatkan kembali hubungan yang pernah terjalin, sehingga bisa menguatkan kapasitas institusi di masa kini maupun di masa akan datang,” ujar Arafah.

Dia berharap, kegiatan serupa dapat memberikan contoh dan dilakukan Prodi lain pada lingkup UHO, serta bisa bersinergi dengan para alumni. Para alumni juga bisa membantu dalam pengembangan mutu instusi.

“Jadi, dari para alumni ini, apa yang dibutuhkan di lapangan kerja, tentu mereka bisa memberikan masukan kepada UHO,” kata Arafah.

Ketua IKA D-III Teknik Sipil UHO Eddy Nurdin menyampaikan, reuni akbar sebagai ajang silaturahmi alumni dari angkatan 1993 sampai 2018.

“Dengan terlaksananya reuni akbar, semoga bisa membangun ekosistem antara junior dan senior yang saling mengenal, juga semacam simbiosis mutualisme di dalamnya. Misalnya, saya dari sektor swasta yaitu kontraktor yang sedang membutuhkan karyawan dan spesifikasinya kebetulan ada pada alumni Teknik Sipil yang baru lulus, saya akan mengutamakan alumni dulu,” ucapnya.

Ketua panitia, Fidarso menuturkan, sebenarnya reuni direncanakan sejak 2018 dan akan dilaksanakan pada 2019, akan tetapi terkendala Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), akhirnya baru terlaksana di 2022.

Ia berharap, terlaksananya reuni akbar bisa semakin meningkatkan solidaritas para alumni seperti jargon Teknik, yakni satu untuk semua, semua untuk satu.

“Solidaritas teknik itu tidak pernah luntur sampai hari ini. Itu yang terus kita tumbuhkan ,” tuntasnya. (din/man)

 

  • Bagikan