Warga Muna: Kenapakah Langka Minyak Goreng, Heran Kita Ee!

  • Bagikan

RAHA, BKK- Fenomena minyak goreng, sudah sebulan terakhir minyak goreng langka di Kabupaten Muna. Kalau pun ada, harganya sangat mahal dan susah didapat.

“Saya keliling Kota Raha cari minyak goreng jenis apa saja, tapi tidak ada sama sekali. Hanya di kios-kios kecil saja yang ada, itu pun susah, tinggal 1 sampai 2 buah ukuran 1 liter. Tapi harganya selangit, Rp28 ribu per liter. Padahal biasanya harganya hanya Rp14 ribu isi 1 liter,” ungkap Macding, warga Kota Raha, seorang pengusaha kuliner, Minggu (27/2).

Kami minta agar pemerintah segera menggelar operasi pasar, agar kita tidak susah begini. Kasihan masyarakat,” ujarnya.

Keluhan senada dilontarkan Marjia, ibu rumah tangga di Raha.

“Tidak adami minyak goreng, kita keliling cari. Kalau ada harganya minta ampun, masa yang 1 liter harganya sampai Rp28 ribu, mati mi kita. Kenapakah langka minyak goreng, heren kita ee,” katanya dengan dialek Muna yang kental.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Muna Drs La Ode Darmansyah SH MSi dikonfirmasi hal ini menjelaskan, memang langka minyak goreng.

“Kita sudah pantau di pasaran. Tapi kan ini sudah jadi masalah nasional,” paparnya.

Saat ditanya kenapa Disperindag tidak lakukan sidak untuk mencegah terjadi penimbunan, ia mengatakan, bukan kewenangan Perindag Muna.

“Bukan kewenangan kita untuk lakukan. Soalan sudah pada distributor minyak goreng. Kewenangan Pemprov Sultra itu. Kita hanya turun di pasar melakukan pemantauan saja dan melaporkan ke Pemprov Sultra. Kalau pihak Perindag Sultra turun lakukan sidak, baru kita dampingi. Kita sudah laporkan juga hal ini ke Pemprov Sultra, tapi belum ada jawaban sampai sekarang,” katanya. (tri/iis)

  • Bagikan