KENDARI, BKK- Hari pertama pasar murah minyak goreng yang digelar Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (3/3), antrean warga mirip gelombang pengungsi Ukraina akibat serangan Rusia. Baru pukul 10.30 Wita, pasar sudah ditutup karena pasokan habis.
Rencananya, Bulog Sultra menggelar pasar murah selama tiga selama 3-5 Maret, dengan menjualkan harga minyak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah.
Kepala Bulog Sultra Siti Mardati Saing mengungkapkan, minyak goreng dijual dengan harga Rp12.150 per 900 mililiter. Lokasi digelarnya pasar murah di Kantor Bulog di Jalan Abdullah Silondae Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga.
“Jadi, selama pasar murah yang digelar sejak 3 hingga 5 Maret 2022, Bulog akan menyalurkan sebanyak 9.600 pieces (pcs) minyak goreng ukuran 900 mililiter per pcs. Sehingga jika ditotalkan dalam hitungan liter menjadi 8.640 liter minyak yang kami sediakan,” terangnya, Kamis (3/3).
Lebih jauh, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng 3 kemasan dengan ukuran 900 mililiter dan satu gula pasir ukuran 1 kilogram dengan total harga secara keseluruhan Rp50 ribu.
“Bulog menyalurkan per hari sebanyak 3.000 kemasan. Kami rencana buka jam 09.00 Wita, namun masyarakat sudah mengantre sejak pukul 07.00 Wita,” ujarnya, kemarin.
Siti Mardati mengatakan, stok minyak goreng yang disalurkan Bulog didatangkan dari distributor yang ada di Kendari yang telah mendapatkan subsidi dari pemerintah.
“Kami membantu menyalurkan ke konsumen. Kami berharap semua stakeholder atau pemangku kepentingan yang lainnya bisa melakukan hal yang sama dalam mengatasi kelangkaan minyak yang saat ini terjadi,” ucapnya.
Siti Mardati menambahkan, dalam situasi pandemi Covid-19 dan Kota Kendari berada di level 3, pihaknya mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) utamanya memakai masker. (cr4/iis)
