Rektor UHO Kukuhkan 3 Guru Besar

  • Bagikan
Rektor UHO Prof Muhammad Zamrun Firihu mengukuhkan 3 guru besar. (HUMAS:UHO)

KENDARI, BKK- Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof Muhammad Zamrun Firihu mengukuhkan 3 guru besar, bertempat di Aula Sport Centre, Rabu (6/4).

Ketiganya adalah Prof Dr Ir Hj Andi Nurmas MP (Fakultas Pertanian), Prof Dr Asriyana SPi MSi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan), dan  Prof Dr Andi Basru Wawo SE MSi Ak CA (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Dalam sambutannya, Zamrun mengatakan, pencapaian predikat guru besar ini, menjadi awal mula sebuah perjuangan untuk memantapkan khazanah keilmuan yang telah diraih, yang selalu memiliki integritas yang tinggi, tanggung jawab moral, dan yang terpenting mampu memberi kontribusi kepada masyarakat luas.

“Pengukuhan guru besar memiliki makna penting, yaitu pengakuan terhadap sebuah prestasi yang diraih, pemberian otoritas keilmuan, serta peningkatan tanggung jawab,” ujarnya.

Zamrun menuturkan, sungguh merupakan kebahagiaan bagi seluruh warga UHO, bahwa pada April 2022 bertambah guru besar. Dengan tambahan ini maka saat ini total guru besar UHO menjadi 91 orang, dalam bidang yang berbeda.

“Bertambahnya guru besar akan berkorelasi dengan kualitas sumberdaya manusia dan kapasitas kelembagaan UHO di dalam mengemban tri darma perguruan tinggi,” katanya.

Zamrun bilang, tanggung jawab ketiga guru besar ini semakin bertambah. Terus mengembangkan dan mengabdikan diri untuk ilmu pengetahuan, terutama dalam melakukan riset di bidang keilmuan masing-masing.

“Saya berharap, kepada guru besar yang dikukuhkan hari ini, untuk terus menghasilkan karya-karya ilmiah serta dapat menginspirasi seluruh dosen di UHO, khususnya di program studinya masing-masing untuk dapat meningkatkan kualitas diri melalui pengembangan profesionalitas berkelanjutan, membangun karakter, dan peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.

Diketahui, Prof Andi Nurmas membawakan pidato ilmiah dengan judul “Poteni dan Peranazotobacter Indigenous Sebagai Pupuk Hayati pada Tanaman Jagung dan Sorgum Lokal Sistem Tumpang Sari di Lahan Ultisol”.

Menurut dia, penggalian potensi sumber daya hayati sangat diperlukan untuk dimanfaatkan dalam berbagai fungsi dalam upaya peningkatan produksitivitas lahan dan diversifikasi pangan lokal, serta penyangga pangan alternatif dalam pengembangan pertanian lahan kering sub optimal di Sultra.

Prof Asriyana judul pidato ilmiahnya “Ekologi sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya Ikan Berkelanjutan”.

Di situ diuraiakn, ekologi sumberdaya perairan merupakan hal yang penting diketahui sebagai dasar penentuan kebijakan pengelolaan sumberdaya perairan.

Sedangkan, Prof Andi Basru Wawo pidato ilmiah berjudul Peran Auditor Internal dan Gaya Kepemimpinan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah di Sultra”.

Menurutnya, auditor internal, terutama pada daerah pemekaran baru, belum mampu menegakan independensi secara optimal, ketika menjalankan tugasnya sebagai auditor internal. Sehingga kualitas laporan keuangan masih rendah.

“Artinya fungsi pengawasan internal sebagai financial adviser, consultative terhadap pemerintah daerah belum mampu meningkatkan fungsinya secara maksimal sebagai pengawasan internal (auditor internal),” katanya. (din/man)

  • Bagikan