2023, Proyeksi APBD Konawe Mencapai Rp2,2 Triliun

  • Bagikan
Ferdinan Sapan.

UNAAHA, BKK – Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe Ferdinan Sapan mengaku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe memproyeksi akan terjadinya kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran 2023 mendatang sebesar Rp2,2 triliun, yakni naik signifikan dari sebelumnya dari Rp1,4 triliun.

“Kalau tahun ini Rp1,4 triliun, tapi tahun depan kemungkinannya akan naik lebih signifikan,” ujarnya saat ditemui di Kantor Bupati Konawe, Senin (1/8).

Menurutnya, alasan kenaikan APBD itu karena Pemkab Konawe mendapat ruang dari pemerintah pusat, untuk mengusulkan program yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dengan dasar itu, kata dia, pemkab memaksimalkan usulan program tersebut, sehingga dapat mencapai selisih angka Rp600 miliar.

“Alhamdullah, kita (Konawe) mendapat porsi pengusulan DAK yang besar sampai mencapai 9 bidang kategori, dibandingkan dengan daerah lain yang hanya diberikan 5 batas kategori,” paparnya.

Sehingga, kata dia, Pemkab Konawe menangkap peluang itu dengan mengusulkan sebanyak mungkin, sesuai batas maksimal porsi yang diberikan.

Terkait dengan itu, Sekda Ferdinan tidak menyebutkan secara spesifik soal usulan anggaran DAK yang bisa mencapai Rp600 miliar itu.

Namun, katanya, sasaran prioritas dalam program pembiayaan itu melekat dibeberapa dinas teknis diantaranya Dinas PUPR, Diknas, Pertanian, dan beberapa dinas lainnya.

“Kalau untuk sasarannya yang pasti akan membiayai sektor infrastruktur dan perumahan, juga yang dapat menunjang peningkatan  perekonomian masyarakat, termasuk bidang ekonomi pertanian, peternakan dan perikanan,” katanya.

Ia mengatakan, bahwa saat ini memang Kabupaten Konawe mendapat perhatian yang maksimal dari pemerintah pusat. Karena melihat secara fiskal kedaerahannya masih banyak kekurangan yang perlu diisi, jika melihat prospek makro ekonomi yang semakin bagus. Sehingga harus ditunjang dengan infrastruktur daerah yang memadai.

Apalagi, kata dia, masuknya sejumlah investasi di daerah ini cukup mempengaruhi sektor penyerapan tenaga kerja. Kemudian berimplikasi terhadap peningkatan ekonomi makro yang berdampak pula terhadap peningkatan pendapatan UMKM. Hal ini pula yang mendukung meningkatnya pembangunan ekonomi nasional.

“Dan yang paling penting juga Konawe memiliki sumber daya yang potensial mendukung proyek strategis nasional. Bahkan baru ada revisi tentang SK proyek strategis nasional bahwa daerah Routa telah  masuk di dalamnya itu,” terangnya.

“Nah bisa kita lihat. Salah satu unsur pendukung Konawe mendapat jatah DAK yang besar, karena dengan itu program daerah dapat bersinergi dengan percepatan pembangunan proyek nasional yang ada di Konawe. Seperti pembangunan bendungan Ameroro, Kawasan Industri  Indonesia Konawe Industri Park (IKIP), Bendungan Pelosika. Dan hal ini membuka peluang pembangunan di Konawe yang semakin baik dan berkelanjutan,” tambahnya. (irm/nir)

  • Bagikan