BPS Catat Nilai Impor Sultra pada Juni Naik 30,58%

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat bahwa nilai impor Sultra pada Juni 2022 senilai 272,49 juta dolar, mengalami kenaikan dibandingkan dengan Mei 2022 yang hanya senilai 208,62 juta dolar.

Kepala BPS perwakilan Sultra Agnes Widiastuti mengungkapkan, untuk nilai impor Sultra pada Juni 2022 mencapai 272,49 juta dolar meningkat 30,58% dibandingkan Mei 2022 atau naik 43,35% dibandingkan tahun sebelumnya pada Juni 2021.

“Trend nilai impor di Sultra sepanjang tahun 2022 lebih banyak jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir dengan puncak impor tertinggi pada Maret 2022 hampir sama dengan Maret tahun 2021,” ungkapnya, Sabtu (6/8).

Dijelaskan, untuk volume impor pada Juni 2022 senilai 440,03 ribu ton, naik 39,04% dibandingkan Mei 2022 atau naik 14,10% dibandingkan tahun sebelumnya Juni 2021.

Kemudian, lanjut Agnes, kenaikan impor golongan barang terbesar Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 adalah bahan bakar mineral yaitu sebesar 128,64 juta dolar atau naik 53,23%.

“Yang di impor menurut sektor usaha yaitu barang untuk konsumsi dan bahan baku penolong, serta barang modal. Pada Juni ini, bahan baku penolong diimpor sebesar 269,63 juta dolar merupakan yang terbesar dibandingkan barang modal dan konsumsi. Adapun kontribusi terhadap nilai impor 98,95% dari total impor Juni 2022,” ucapnya.

Adapun tiga negara pemasok barang impor Sultra terbesar selama Juni 2022 adalah Afrika Selatan 116,92 juta dolar atau 42,91%, Tiongkok 82,20 juta dolar atau 30,17% dan Singapura 54,54 juta dolar atau 20,02%.

Agnes menambahkan, menurut golongan penggunaan barang, secara kumulatif nilai impor Januari-Juni 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan bahan baku penolong senilai 440,57 juta dolar atau 53,08%.

“Begitu pula barang konsumsi naik 51,06% atau senilai 0,36 juta dolar dan barang modal naik 36,33% atau senilai 24,97 juta dolar, sehingga dari sisi neraca perdagangan Sultra Juni 2022 mengalami surplus 213,21 juta dolar,” pungkasnya. (cr4/ada)

  • Bagikan