Juli 2022, Nilai Tukar Petani Sultra Menurun

  • Bagikan

KENDARI, BKK  – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan, Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra pada Juli 2022 mengalami penurunan.

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti mengungkapkan, NTP Sultra pada Juli 2022 tercatat 100,10 atau mengalami penurunan sebesar 0,58% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 100,68.

Dijelaskan, penurunan NTP dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 111,16 atau 0,66%, lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 111,05 atau 1,24%.

“Jadi, komoditas penyumbang indeks harga yang diterima petani yaitu sapi potong, cengkeh, tomat, cabai rawit, ayam dan cabai merah. Kemudian untuk komoditas penyumbang yang dibayar petani yaitu bawang merah, cakalang, ikan layang, dan tomat buah,” ungkapnya, Senin (8/8).

Agnes menuturkan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.

“NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi,” ujarnya.

NTP masing-masing subsektor, lanjutnya, terdiri subsektor tanaman pangan (NTPP) 95,85, subsektor hortikultura (NTPH) 115,23, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 95,85, subsektor peternakan (NTPT) 112,19, dan subsektor perikanan (NTNP) 106,56.

“Sedangkan indeks NTP Nasional sebesar 104,25 atau turun sebesar 1,61% dari bulan sebelumnya sebesar 105,96,” ucapnya.

Agnes menambahkan, adapun trend perkembangan nilai tukar usaha petani (NTUP) Sultra selama 2022 dari Januari hingga Juli ini mengalami kenaikan sedikit di Juli sebesar 0,38% , dengan indeks harga yang diterima petani 111,16 dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 110,64.

“Untuk nilai NTUP di Juli 2022 tercatat 100,47 meningkat jika dibandingkan dengan Juni 2022 sebesar 100,08 atau mengalami kenaikan sebesar 0,38%,” tandasnya. (cr4/ada)

  • Bagikan