Dosen FKM UHO Lakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Saringan Air Berkapur

  • Bagikan
Suasana perakitan alat sederhana untuk menyaring air berkapur.

KENDARI, BKK – Empat dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan saringan air berkapur di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Minggu (6/11).

Adalah Fithria, S.KM., MHS (ketua), dan Siti Rabbani Karimuna, S.KM., M.P.H; Irma Yunawati, S.KM., M.P.H; La Ode Ahmad Saktiansyah, S.KM., M.P.H sebagai anggota. Pengabdian ini melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI). Berjudul “PKMI Kelompok Pemecah Batu dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan (Pembuatan Penyaringan Air Berkapur dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Wilayah Pesisir Desa Mekar Jaya Kecamatan Moramo Utara”.

Ketua PKMI UHO, Fithria, S.KM., MHS mengatakan, peranan air dalam kehidupan manusia sangat penting karena aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan terhadap air, termasuk air untuk dikonsumsi. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif.

Ketersediaan air yang aman dan memenuhi syarat kesehatan memang sangat penting diperhatikan. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi persyaratan, baik untuk dikonsumsi ataupun untuk keperluan lainnya.

Hal ini disebabkan salah satunya adalah kondisi ketersediaan air bersih pada suatu wilayah. Kelangkaan air bersih memaksa masyarakat untuk menggunakan air yang kurang baik kualitasnya ataupun air tercemar yang tidak sesuai dengan persyaratan sehingga dapat berakibat buruk terhadap kesehatan.

Persoalan ketersediaan air bersih ini juga banyak dialami oleh masyarakat pesisir, terutama berkaitan dengan masalah air seperti air berwarna keruh, agak berbau, berasa agak asin, berasa agak pekat/payau ataupun air berkapur.

“Mitra pengabdian kepada masyarakat ini adalah Desa Mekar Jaya Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Masalah yang dihadapi mitra adalah sumber air bersih yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan,” ujarnya, Selasa (8/11).

Ia menuturkan, sumber air utama masyarakat wilayah pesisir Desa Mekar Jaya adalah Kali, namun kualitas air bersih ini belum layak dikonsumsi karena air berwarna keruh, tidak jernih. Kekeruhan ini diduga karena kandungan zat kapur yang tinggi. Jika dimanfaatkan, dikonsumsi masyarakat secara terus- menerus berdampak pada kesehatan manusia seperti gangguan kulit, diare, tifoid, disentri, gangguan ginjal, gigi, dan kandung kemih.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah sanitasi lingkungan terkait jamban keluarga, status rumah belum sehat, saluran pembuangan air kotor, serta tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

“Solusi yang ditawarkan yaitu melakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui pembuatan penyaringan air berkapur dan penyuluhan sanitasi lingkungan berbasis masyarakat di wilayah pesisir Desa Mekar Jaya Kecamatan Moramo Utara,” pungkasnya. (din/nan)

  • Bagikan