Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik karena Cuaca Ekstrem

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Sejumlah kebutuhan pokok pada pasar tradisional di Kota Kendari terus merangkak naik, meski perayaan natal dan tahun baru (nataru) telah usai. Hal itu diakibatkan terjadinya cuaca ekstrem.


Sejumlah komoditas yang mengalami peningkatan harga di awal 2023 ini, di antaranya bawang, cabai, beras, tomat, sayuran hingga beras.


Salah satu pedagang di Pasar Mandonga Kota Kendari, Marnia, mengatakan kenaikan harga sembako itu terjadi sejak memasuki nataru, namun kini terus berlanjut akibat cuaca ekstrem.


“Penyebab kenaikan sembako di awal tahun seperti ini itu sudah hal biasa karena cuaca di akhir tahun serta awal tahun itu tidak bisa diprediksi,” ungkap Marnia, Selasa (10/1).


Marnia menyebutkan, untuk bawang merah kini seharga Rp40 ribu per kilogram (kg), yang sebelumnya Rp35 ribu. Begitu pun bawang putih.


Kemudian, untuk cabai keriting dari harga normal Rp25 ribu per kg terus berangsur naik hingga kini di harga Rp40 ribu. Cabai besar Rp40 ribu dari harga sebelumnya Rp30 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit saat ini seharga Rp60 ribu dari Rp35 ribu per kg.


“Kenaikan harga cabai di Kota Kendari karena cuaca. Sebagian petani belum panen dan cabai di Kendari juga masih bergantung pada daerah Sulawesi Selatan,” jelasnya.


Kemudian, harga tomat juga masih Rp15 ribu dari sebelumnya yang hanya seharga Rp10 ribu per kg.
“Harga tomat naik terjadi sejak pertengahan Desember 2022 yang lalu. Ini juga pengaruh cuaca, kemudian stok kurang dan permintaan juga banyak,” ujarnya.


Sementara itu, Dadang, yang merupakan pedagang beras di Pasar Mandonga menuturkan, saat ini harga beras melonjak naik hingga Rp12 ribu per kilogram, kenaikan ini terjadi sebelum perayaan natal.


“Hal itu disebabkan karena kurangnya hasil panen dari petani dan juga beberapa produksi beras lokal didistribusikan keluar dari wilayah Sultra,” ucapnya.


Dadang mengungkapkan, untuk harga beras kepala super, kini dijual dengan harga Rp10 ribu dari harga Rp9 ribu per liter, dan Rp12 ribu dari Rp11 ribu per kg. Untuk kemasan 50 kg kini dijual seharga Rp520 ribu dari Rp480 ribu, serta kemasan yang 25 kg kini naik Rp260 ribu dari harga sebelumnya Rp240 ribu.


Begitu pun sayuran, kini mengalami kenaikan harga karena minimnya stok yang masuk dari luar Sultra. Hal ini diakui, Made, salah seorang pedagang sayur di Pasar Baruga Kendari.


“Harga sayuran bayam, kacang panjang, sawi dijualkan dengan harga Rp10 per dua ikat. Kalau dibandingkan lagi banyaknya sayur Rp10 ribu sudah dapat lima ikatan sayur hijau yang besar,” ungkap Made, saat ditemui di Pasar Baruga.


Di sisi lain, harga telur masih terbilang stabil yakni seharga Rp47 ribu sampai dengan Rp52 ribu per rak.
“Kalau telur tergantung besar kecilnya. Kalau yang ukuran kecil per rak Rp47 dan yang paling besar itu Rp52 ribu,” jelas Made.


Di tempat yang sama, salah satu warga, Lisnawati, yang sedang berbelanja menjelaskan, mahalnya harga kebutuhan pokok di pasar saat ini benar-benar terasa. Mulai dari beras hingga ikan, semua diakuinya mahal.


“Harapannya semoga secepatnya harga-harga sembako bisa turun dan juga bisa diadakan lagi pasar murah dari pemerintah,” ujarnya. (r5/ada)

  • Bagikan

Exit mobile version