Dorong OPD Berinovasi, Kepala Brida Sultra: Ini Wajib!

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) didorong berinovasi untuk peningkatan pelayanan publik.


Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sultra Dra Hj Isma MSi mengungkapkan, dorongan tersebut dilakukan pihaknya agar penemuan maupun inovasi yang dihasilkan masing-masing OPD dapat didaftarakan pada ideks government award (IGA).


“Jadi indeks government award selama ini orang balitbang atau di sini (Brida,red) pikir itu pertandingan atau lomba. Jadi indeks inovasi daerah itu bukan lomba tapi kewajibannya pemerintah daerah. Makanya target kami minta satu OPD satu inovasi dan ini wajib,” kata Isma, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (9/2).


Mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra ini pun mengaku telah menyurati seluruh OPD di lingkup Pemprov Sultra, agar inovasinya dimasukkan ke dalam portal IGA.


“Jadi untuk masuk di portal IGA sendiri ada 36 indikator yang harus dikerjakan oleh OPD dan balitbang atau brida. Nah 36 indikator ini 20 indikator dikerjakan oleh OPD dan 16 indikator kita yang kerjakan, dan yang kita kerjakan data sekunder dari visi misi sampai dengan pelaporan kita berperan sebagai pemerintah. Dan 20 indikator dikerjakan OPD,” jelasnya.


Saat ini, lanjutnya, rancangan peraturan daerah (raperda) inovasi sementara dikonsultasikan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sultra.


“Jadi sementara dibahas di kemenkumham. Mudah-mudahan tahun ini bisa rampung itu perda inovasi. Jadi setiap OPD wajib punya inovasi dan tugasnya TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) memberikan anggaran untuk inovasi,” ungkapnya.


Isma menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar rapat inovasi agar inovasi di lingkup Pemprov Sultra ikut naik.


“Jadi kemarin kita inovatif yakni dari 16 kita ikut di portal dari tujuh OPD dan dinilai ada empat, karena yang memenuhi syarat hanya empat. Alhamdulillah kemarin kita bisa inovatif karena nilai tertinggi itu proyek perubahan sekda waktu PIM 2, jadi salah satu indikator nilainya tinggi,” paparnya. (r4/ada)

  • Bagikan