Dengarkan Keluhan Warga Alengge Agung, Polsek Andoolo Gelar Jumat Curhat

  • Bagikan
Polsek Andoolo saat menggelar Jumat Curhat di Desa Alengge Agung.

ANDOOLO, BKK – Kepolisian Sektor (Polsek) Andoolo-Polres Konawe Selatan (Konsel), kembali melanjutkan program presisi Polri bertajuk Jumat Curhat atau program Quick Wins Presisi dengan menyambangi warga Desa Alengge Agung, Kecamatan Andoolo. Bertempat di Halaman Rumah Kepala Desa Alengge Agung, Jumat (10/2).


Kegiatan tersebut, dipimpin langsung Kepala Polsek Andoolo AKP Juwanto. Turut hadir Kepala Desa Alengge Agung Gusti Ketut Suarnaya, Kepala Desa Ataku Bapak Alamsyah, Pendeta Jimmy, Tokoh Pemuda dan Masyarakat Desa Alengge Agung.


Dikesempatan itu, Kapolsek Andoolo AKP Juwanto meminta masukan, kritikan, serta saran dari masyarakat dalam rangka menjaga sitkamtibmas di wilayah hukum Polsek Andoolo-Polres Konsel.


Adapun keluhan dan saran yang disampaikan warga, yakni perlunya adanya jaringan telekomunikasi, khususnya di Desa Alengge Agung dan Ataku.


Pasalnya, masyarakat sangat membutuhkan jaringan tersebut, khususnya tentang adanya informasi yang beredar terkait penculikan anak di media sosial (medsos) yang sangat meresahkan masyarakat, tentang permasalahan tapal batas desa yang disinyalir ada beberapa lahan yang beralamatkan Desa Alengge Agung, Kecamatan Andoolo yang sudah bersertifikat masuk wilayah Kelurahan Potoro, Kecamatan Andoolo, dan Desa Tolihe Kecamatan Baito.


Kemudian masih adanya pertambangan galian C di wilayah yang belum miliki izin, masih adanya kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang menggunakan knalpot bogar yang sangat mengganggu kenyamanan masyarakat, dan adanya pembuatan dan pembangunan sarang walet yang kebisingannya dapat menimbulkan ketidak nyamanan kepada masyarakat sekitar.


Menanggapi hal itu, AKP Juwanto mengatakan, untuk pengadaan jaringan telekomunikasi, harusnya kepala desa (kades) berkoordinasi dengan pihak Telkom atau perusahaan yang membidangi untuk dilakukan pengadaan dan memasukan Indihome.


“Sementara terkait informasi di medsos tentang adanya penculikan anak, kita jangan terprovokasi dengan isu-isu hoaks yang tidak bertanggung jawab, namun kita berpikir yang normatif bahwa perlunya meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan pada anak, baik fisik maupun di medsos,” pesannya.


Untuk tapal batas, kata dia, perlu adanya validasi dengan mengajak pemerintah kecamatan dan kabupaten untuk menentukan tapal batas desa, serta akan mempertanyakan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Kebupaten (Pemkab) Konsel.


Terkait dengan tambang galian C, lanjutnya, merupakan kewenangan provinsi, serta penanganan jalur koordinasi dan jalur hukum dilakukan di Polres Konsel.


“Untuk kendaraan yang menggunakan knalpot bogar, kami rutin melakukan penertiban knalpot bogar di jalan umum, serta kami mengimbau agar sama-sama mengingatkan kepada keluarga yang masih menggunakan knalpot bogar pada kendaraannya agar diganti dengan yang standar,” paparnya.


Berkait sarang burung walet, menurut dia, pemilik sarang walet agar meminta persetujuan kepada masyarakat sekitar, dan berkoordinasi dengan kepala desa, serta diimbau kepada pemilik sarang walet tersebut, untuk mengurangi volume suara sarang waletnya.


“Jadi kegiatan seperti ini rutin kami lakukan setiap hari Jumat, untuk menerima masukan langsung dari masyarakat dan dijadikan pertimbangan dalam melaksanakan tugas utama kepolisian di lingkup atau sektor masing-masing,” katanya.


Semoga dengan masukan dari para warga atau tokoh masyarakat, tambah dia, maka sitkamtibmas di wilayah Andoolo bisa lebih maksimal. (ril/nir)

  • Bagikan