Tinjau Pembangunan RS Jantung, Direktur PKR Fasyankes Kemenkes RI: Ini Potensi Besar

  • Bagikan
Direktur PKR Fasyankes Kemenkes RI drg Yuli Astuti Saripawan MKes bersama rombongan mengunjungi dan meninjau seluruh bagian RS Jantung dan Otak Oputa Yi Koo didampingi langsung Asisten III Setda Sultra Sukanto Toding, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi SultraHj Usnia dan Direktur RS Oputa Yi Koo, Sjarif Subijakto. (FOTO: FAYSAL/BKK)

April Mulai Soft Launching

KENDARI, BKK – Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan (PKR) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) drg Yuli Astuti Saripawan MKes bersama rombongan, Jumat (10/2), mengunjungi dan meninjau seluruh bagian Rumah Sakit (RS) Jantung dan Otak Oputa Yi Koo yang dibangun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari.

Kunjungan itu dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan rumah sakit tersebut yang rencananya bakal soft launching April mendatang.

“Dengan turun langsung ke rumah sakit ini, saya melihat potensi yang sangat baik di sini. Ini memang proses panjang untuk lebih baik, tetapi kita bisa lakukan percepatan. Intinya komitmen, apalagi ini rencananya akan mulai difungsikan pada April mendatang,” kata Yuli di sela-sela kunjungannya.

Dikatakan, agar rumah sakit tersebut brfungsi dengan baik, maka tentunya direktur rumah sakit tak bisa jalan sendiri. Namun, butuh dukungan semua pihak baik pemerintah daerah (pemda) maupun krew yang sudah bergabung di RS Oputa Yi Koo ini.

”Saya sangat mendukung bila dilakukan percepatan. Apalagi visi misi Pak Gubernur (Ali Mazi)itu penting dan sangat mengutamakan kesehatan. Pak gubernur sudah bangun fasilitas bagus. PR kita bagaimana nanti pelayanan ditingkatkan dengan berorientasi kepada pasien, sebab saat ini pasien paradigmanya seperti raja,” ucapnya.

Dijelaskan, saat ini RS dituntut untuk selalu memberi pelayanan prima di mana sudah berorientasi pada pasien dan implementasinya harus menghadirkan pelayanan terbaik. Bukan lagi paradigma lama, tetapi ketika pasien datang harus ada senyum, sapa dan salam dari pemberi pelayanan serta kepastian pelayanan.

“Kepastian dalam artian tentang jam layanan, fasilitas yang dimiliki dan sebagainya. Jadi kita harus dukung bagaimana direktur melakukan percepatan pelayanan. Kalau semua punya semangat yang sama hasilnya pun akan lebih baik. Ini potensi besar, jangan sampai potensi itu di sia-siakan,” ungkapnya.

Dia pun berharap, keberadaan rumah sakit yang dibangun dengan dana ratusan miliar rupiah itu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang tak perlu lagi jauh-jauh berobat jantung dan otak.

“Semoga ini bisa sesuai harapan dan target. Apalagi dengan hadirnya rumah sakit ini, bisa mendekatkan layanan sehingga tak perlu ada rujukan di luar Sultra lagi,” paparnya.

Di tempat yang sama, mewakili Gubernur Sultra, Asisten III Setda Sultra Sukanto Toding mengatakan, saat ini pelayanan jantung akut memiliki tingkat antrian yang tinggi, sehingga gubernur melakukan inisiatif menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik untuk jantung dan otak di Sultra.

“Jadi semoga dengan hadirnya Bu Direktur PKR Fasyankes Kementerian Kesehatan RI bisa membawa aura baik agar proses soft launching bisa terlaksana dengan sesuai harapan kita. Kita ingin jadikan rumah sakit ini sebagai pusat rujukan. Sehingga level pelayanan harus ditingkatkan. Terlebih yang diinginkan Pak Gubernur agar pelayanan disini bisa bertaraf Internasional. Itu harapan besar kami,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra Hj Usnia mengatakan, untuk peresmian rumah sakit tersebut tetap diupayakan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

“Untuk kesiapan RS ini saya rasa sudah sangat siap. Di awal soft launching nanti kita akan gunakan empat lantai lebih dulu. Jadi diupayakan penyelesaiannya secepatnya,” tandasnya. (r4/b/ada)

  • Bagikan