Pengamat Ekonomi Sultra Proyeksi Tingkat Pengangguran Meningkat

  • Bagikan
Dr Syamsir Nur.

KENDARI, BKK – Pengamat Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Syamsir Nur mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran meningkat dipicu oleh daya serap tenaga kerja yang menurun dan jumlah angkatan kerja semakin meningkat.


“Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang tertinggi angka pengangguran terdidik di Sultra,” ungkapnya, Kamis (23/2).


Dijelaskan, adapun karakteristik dari pengangguran terdidik yakni bagi kelompok angkatan kerja yang memiliki pendidikan SMK, SMA maupun perguruan tinggi. Untuk tamatan SMK pada tahun 2021 sebanyak 5,12% kemudain naik di 2022 menjadi 5,27%.


“Kemudian disusul dengan tamatan SMA pada tahun 2021 sebanyak 6,54% dan mengalami penurunan di 2022 sebesar 4,88%,” ucapnya.


Syamsir menuturkan, angka pengangguran terdidik atau tenaga kerja yang memiliki pendidikan tersebut secara keseluruhan mencapai 80%. Angka ini menjadi penyumbang tertinggi angka pengangguran secara umum atau keseluruhan.


Meskipun angka pengangguran secara umum atau pengangguran terbuka di Sultra trennya justru menurun setiap tahunnya. Di tahun 2022 mengalami penurunan 3,36% dibandingkan tahun 2021 yakni 3,92%.


“Namun di 2023 ini diproyeksikan bakal meningkat angka pengangguran di Sultra. Untuk kasus pengangguran terdidik itu relatif unik karena dia mengalami peningkatan yang signifikan,” ujarnya.


Dia menambahkan, tingginya angka pengangguran terdidik yang pertama karena tidak ada kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki pekerja dengan pasar kerja. Dunia industri di Sultra juga terbatas, sehingga tidak mampu menjadi sumber lapangan kerja.


“Akibatnya mau tidak mau, pengangguran terdidik atau tenaga kerja yang punya pendidikan ini menunggu untuk melakukan pekerjaan di sektor pemerintahan,” tutupnya. (r5)

  • Bagikan