Edukasi Masyarakat Tentang Bahaya Rokok, PPPKMI Sultra Helat Webinar Nasional

  • Bagikan
Suasana pelaksanaan Webinar Nasional bertajuk “Masih Ada Waktu untuk Berhenti Merokok” yang digagas oleh PPPKMI Sultra.

KENDARI, BKK- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) yang ke- 35. Organisasi yang melestarikan profesi promotor dan pendidik kesehatan masyarakat Indonesia ini menghelat Webinar Nasional, Rabu (15/3).

Bertajuk “Masih Ada Waktu untuk Berhenti Merokok”, hadirkan pemateri berkompeten dibidangnya, yakni Ketua Bidang III PPPKMI Pusat, Dr. Supriyati,S.Sos., M.Kes; Ketua PPPKMI Sultra, Dr. Fikki Prasetya SKM M.Kes; Ketua DPW Praktisi PKHI Sultra, Gusti K. Sulastra., MH., Cht., (IACT-USA)., CI.

Dr Supriyati membawakan materi tentang Rokok Membunuh, Benarkah?, Dr. Fikki Prasetya tentang Kesehatan Alami dan Upaya Berhenti Merokok, sedangkan Gusti K. Sulastra membawakan materi tentang Konseling Berhenti Merokok dengan Metode Hipnotis.

Saat ditemui awak media, Muh. Kemal Ikhsan R., S.Farm mengatakan, bahwa kegiatan seminar nasional ini merupakan rangkaian dari acara HUT PPPKMI yang ke-35 yang dimana pada Minggu (12/3) lalu sudah diadakan Bakti Sosial (Baksos) dan pada Rabu (15/3) dilaksanakan Webinar Nasional.

Ia menuturkan, alasan PPPKMI Mengangkat tema “Masih Ada Waktu untuk Berhenti Merokok”, karena sampai saat ini rokok sudah menjadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia khususnya di Bumi Anoa. Sehingga pembahasan tersebut sangat menarik diangkat untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya rokok.

“Tujuan utama kami mengadakan Webinar Nasional ini selain untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya rokok. Kami juga menjelaskan kepada masyarakat metode seperti apa saja yang bisa mereka lakukan dalam upaya berhenti merokok yang dimana salah satu metode yang sering digunakan yaitu metode hipnotis, sehingga kami berharap dengan adanya kegiatan ini mereka (perokok) dapat termotivasi dan mulai berhenti merokok,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, peserta Webinar Nasional ini berjumlah 150 orang dari berbagai kalangan, mulai anak muda atau remaja, orang tua, dan yang utamanya dari tenaga kesehatan atau praktisi yang bergelut dibidang promosi kesehatan.

Dirinya juga sangat mengapresiasi antusias para peserta Webinar Nasional ini dalam menyimak dan memberikan pertanyaan- pertanyaan seputar materi yang dipaparkan. Apalagi ada beberapa penanya dari kalangan anak muda atau remaja yang berniat dan tertarik untuk berhenti merokok melalui metode hipnotis.

Selain itu lanjut dia, semoga kedepannya pemerintah bisa berkerjasama dengan pengurus atau promotor kesehatan untuk selalu melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya rokok baik bagi diri sendiri maupun masyarakat sekitarnya.

“Saya berharap, yang disampaikan oleh pemateri dapat diterima dan menjadi manfaat bagi semuanya peserta yang sudah menyimak dari awal sampai akhir kegiatan. Utamanya bagi Anak- anak muda yang masih sering merokok, semoga mereka dapat termotivasi untuk berhenti merokok,” pungkasnya.

Diketahui, selain melestarikan profesi promotor dan pendidik kesehatan masyarakat Indonesia. PPPKMI yang terbentuk di Sultra pada 25 juni 2019 lalu itu, bertujuan mengembangkan, mempraktekkan, mendayagunakan ilmu dan seni promosi kesehatan serta keterampilan profesi dalam program pembangunan Indonesia Sehat berbasis perilaku.

Meningkatkan kapasitas promosi kesehatan utamanya kapasitas SDM Promkes Profesional, melakukan pembinaan kehidupan profesi, integritas moral dan etika profesi serta melindungi dan memperjuangkan kepentingan  anggota dan profesi.

Selanjutnya, menggalang kemitraan baik dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) antar Profesi Kesehatan, LSM,Swasta, Media massa serta mengembangkan jejaring nasional, regional dan global. (din)

  • Bagikan

Exit mobile version