Ruksamin Deklarasi Maju Gubernur Sultra dengan Sembilan Pilar

  • Bagikan
Ruksamin. (FOTO: Rull/BKK)

KENDARI, BKK- Bupati Kabupaten Konawe Utara (Konut) Dr Ir H Ruksamin ST MSi IPU Asean Eng gelar deklarasi Akbar pencalonannya sebagai Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2024-2029 yang dikemas dalam bentuk soft launching program unggulan Partai Bulan Bintang (PBB), Selasa (14/3) malam di Hotel Azizah Syariah Kendari.


Ia mengatakan pencalonannya sebagai Gubernur Sultra telah matang dan siap menjadikan Sultra sebagai daerah yang sangat berkembang dengan visinya Sultra sebagai pusat energi dunia.


“Saya siap maju sebagai calon Gubernur Sultra dan saya telah memiliki visi misi untuk kita terapkan sehingga Sultra bisa menjadi semakin baik,” katanya.


Ia menjelaskan, visi misi yang telah dibuatnya merupakan hasil dari kunjungan kerja yang dilakukannya dibeberapa negara. Diantaranya ketika menghadiri undangan Menteri Perekonomian Uni Emirat Arab 14 Februari lalu pada acara konferensi tahunan kedua Investopia di Abu Dhabi yang berlangsung 2-3 Maret 2023.


Kemudian kunjungan ke Universitas Khalifa UEA, yang menempati peringkat 181 Universitas terbaik dunia. Belajar dari sejumlah profesor dan guru besar tentang bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia sesuai dengan tuntutan era disrupsi dan bagaimana mengoptimalkan potensi pertambangan sekaligus tetap melestarikan lingkungan.


“Belajar dari berbagai tempat ini, membuat perubahan pada sudut pandang saya untuk membangun daerah, sehingga jika saya dipercayakan untuk memimpin Sultra maka semua ini patut kita dicoba,” jelasnya.


Terkait visi misinya sendiri, Ketua DPW PBB Sultra ini menyebutkan, jika pusat energi dunia yang dimaksud adalah visi yang mengaskan bahwa Sultra tidak hanya menjadi penghasil utama energi baru terbarukan melainkan juga akan tumbuh sebagai provinsi yang menjadi pusat keunggulan (center of excellence) di Indonesia.


“Dengan sumber saya alam yang kita miliki, maka Sultra siap menyambut masa depan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, madani dan berkeadilan,” katanya.


Ketua IKA UMI Wilayah Sultra ini memaparkan, maju merupakan kondisi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan pendidikan yang semakin tinggi dan berkualitas, derajat kesehatan dan standar hidup yang semakin baik.


“Produktivitas yang tinggi dan penguasaan IPTEK yang semakin meluas menuju masyarakat 5.0,” tandasnya.


Sementara Madani, masih kata dia, merupakan kondisi masyarakat sejahtera berlandaskan nilai-nilai luhur agama dan adat istiadat yang dicirikan dengan kemandirian ekonomi masyarakat dan daerah, berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran.


Tumbuhnya sektor-sektor unggulan daerah, terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis dan religius dalam tata kelola pemerintahan yang bersih, melayani dan akuntabel.


“Berkeadilan merupakan kondisi pemerataan pembangunan yang ditandai dengan pemenuhan infrastruktur dasar yang adil dan merata, terbukanya akses dan konektivitas antar wilayah dan antar pulau, semakin kecilnya kesenjangan antar wilayah dan antar kelompok, melalui skema pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” bebernya.


Orang nomor satu di Konut ini menambahkan, menunjang visi itu ada lima misi yang harus terpenuhi yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, tercapainya pembangunan ekonomi wilayah menuju kemandirian daerah dan masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat.


“Diversifikasi ekonomi ke bidang industri hilir berbasis sumber daya dan teknologi, meningkatnya kontribusi sektor-sektor unggulan diluar pertambangan, munculnya ekonomi kreatif, start up dan market place,” katanya.


Selain itu, lanjut dia, perlu percepatan pembangunan infrastruktur melalui peningkatan konektivitas wilayah dan pusat-pusat pertumbuhan yang handal dan berkelanjutan. Mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya serta relasi yang harmonis antara tiga pilar pembangunan (masyarakat, negara dan swasta), serta menghadirkan tata kelola yang akuntabel dan inovatif.


“Semua ini masuk pada sembilan pilar yang telah saya rumuskan yaitu energi untuk kemandirian, energi untuk pendidikan, energi untuk kesehatan, energi untuk kemakmuran, energi untuk infrastruktur, energi untuk agro, energi untuk lingkungan, energi untuk melayani, dan energi untuk harmoni,” tutupnya.


Diketahui, dalam kegiatan itu turut dihadirkan ratusan pendukung dan simpatisan serta pengurus PBB dari berbagai daerah di Sultra, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh adat dari berbagai kabupaten dan kota seSultra.(m1)

  • Bagikan