Gubernur Ali Mazi Dorong Produksi Ikan Asap Tuna hingga ke Luar Negeri

  • Bagikan
Gubernur Sultra Ali Mazi didampingi Sekprov Sultra Asrun Lio secara langsung melakukan kunjungan pada rumah produksi ikan asap tuna di Kota Baubau. (FOTO: Biro Adpim)

KENDARI, BKK – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi bakal mendorong produksi ikan asap tuna yang berlokasi di Kota Baubau hingga ke luar negeri.


Hal itu diungkapkannya saat berkunjung langsung di rumah produksi ikan asap tuna di Kota Baubau, didampingi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio.


Kunjungan pada koperasi produsen katapayi sulaa mandiri tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan audiensi dengan masyarakat Kota Baubau, pada Sabtu (20/5).


Diketahui bersama produksi ikan asap tuna telah berjalan sejak 2021 dengan menerima pesanan dari berbagai kota di Indonesia dan dikelola secara mandiri.


Saat ini koperasi katapayi sulaa mandiri tengah berbenah, untuk dapat memenuhi permintaan pasar dari luar negeri. Misal Italia.


Merespon hal itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengaku bakal membantu untuk mengembangkan produksi ikan asap tuna, agar memenuhi pasar ke luar negeri.


“Khususnya pada cara packing sterilisasi untuk pengiriman dalam jangka waktu yang agak lama. Tentu ini sangat baik, sebagai langkah mendongkrak ekonomi masyarakat kita. Bahkan kita akan bantu agar produksinya tidak hanya dalam negeri, tetapi hingga ke luar negeri, ” ujar Politikus Nasdem itu.


Orang nomor satu di Bumi Anoa ini mengatakan, bahwa produksi ikan asap tuna, koperasi katapayi sulaa mandiri merupakan kerja inovatif. Bahkan pembuatan oven 50 kilogram (kg) juga dilakukan dengan tetap mempertahankan cara kerja pengasapan ikan dari arang tempurung kelapa.


“Ini tentu menjadi cara yang perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan. Apalagi, ikan asap tuna telah menjadi salah satu makanan khas atau oleh-oleh Sultra, khususnya Kota Baubau. Sehingga ini perlu menjadi perhatian. Namun perlu juga diperlukan berbagai eksperimen, agar ikan asap yang dipasarkan mampu bertahan lebih lama. Sehingga, diperlukan berbagai uji laboratorium sebagai bagian dari informasi produksi,” paparnya. (r4/nir)

  • Bagikan