Prof Andi Bahrun Resmi Nahkodai APTISI Sultra

  • Bagikan
Seusai penandatanganan berita cara pelantikan APTISI Wilayah IX C Sultra. (FOTO:IST)

KENDARI,BKK- Prof Andi Bahrun resmi dilantik sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX C Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bertempat di Hotel Azizah Syariah Kendari, Rabu (11/10), pelantikan ini dihadiri oleh 128 pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX C Sulawesi Tenggara (Sultra) dan berasal dari 44 PTS seSultra.

Ketua Umum APTISI Ketua Dr M Budi Djatmiko berharap dengan dikukuhkannya kepengurusan APTISI Sultra akan dapat membawa perubahan yang lebih besar dengan pencapaian-capaiannya yang terukur agar bisa menyelesaikan permasalaha pendidikan tinggi di Sulawesi Tenggara.

“Apalagi APTISI ini sudah berbasis wilayah dan bukan lagi komisari, sehingga kewenangannya menjadi lebih luas. Dan kewenangannya ini harus disampaikan karena kemitraannya itu dengan gubernur. Jadi nanti pak Andi Bahrun harus bermitra dengan gubernur untuk mencapai kemajuan bersama agar wilayah Sultra sejajar dengan daerah yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua APTISI Sultra Prof Andi Bahrun yang baru saja dilantik menerangkan, momentum pelantikan semoga dapat menjadi tonggak awal perjuangan dan kebangkitan APTISI untuk bersanding, saling mendukung, maju bersama, bersinergis dan berkolaborasi serta digitalisasi demi kemajuan institusi perguruan tinggi swasta guna menciptakan generasi emas bangsa, memajukan SDM daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat dan menuju kejayaan Indonesia.

Lanjutnya, ia sadar bahwa dirinya memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas SDM dan kemajuan serta kesejahteraan masyarakat.

Selain itu kami memiliki mimpi agar PTS di Sultra bisa unggul, kami juga bermimpi dan berkeinginan agar tidak ada lagi anak-anak yang putus kuliah dan masyarakat miskin di atas kelimpahan sumber daya alam Sultra.

Olehnya itu, pemerintah utamanya pihak swasta melalui CSR itu bisa berkontribusi untuk memberikan biaya pendidikan dan perbaikan sarana prasaraba Pendidikan baik tingkat dasar tingkat atas hingga perguruan tinggi agar dapat memberikan perasaan bahagian kepada masyarakat Sultra.

“Di samping itu kami sadar bahwa saat ini adalah era perubahan dan kunci sukses di era disrupsi yaitu adaptasi, inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. Kami juga sadar PTS saat ini menghadapi tantangan yang makin berat karena harus meningkatkan kualitas penyelenggaraan, sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memenuhi tuntutan zaman. Dinamika kecepatan perubahan ilmu dan teknologi diera saat ini, menuntut PTS untuk selalu bertransformasi,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, ada berbagai masalah yang dihadapi oleh PTS antara lain terkait penerimaan dan input mahasiswa baru, sarana prasarana, mutu penyelenggaraan, akreditasi, IKU, pembiayaan dan sebagainya. Oleh karena itu PTS harus solid dan bersatu dalam berjuang menyelesaikan masalah yang ada, namun pihaknya juga memohon dukungan dan bantuan dari Bapak Gubernur, legislatif baik tingakat Kab/Kota, Pripinsi dan pusat dan serta para pihak.

Sambungnya, ia yakin dan percaya jika PT wilayah Sulawesi Tenggara maju dan berkembang akan berkontribusi pada kemajuan daerah, salah satunya Sultra akan dibanjiri anak-anak tamatan SLTA yang cerdas dan memiliki pendapatan menengah ke atas. Sehingga jika ini terjadi maka akan menjadi mesin penggerak ekonomi baru bagi daerah, terlebih daerah Sultra yang kaya akan sumber daya alam.

“Kembali saya menegaskan semoga keberadaan APTISI bisa menyatukan seluruh potensi yang ada guna kemajuan dan daya saing institusi PTS, daya saing daerah, kesejahteraan masyarakat dan Indonesia emas. Selain itu, APTISI IX C Sultra siap bermitra dan mendukung program pemerintah daerah provinsi dan kabupaten maupun kota serta siap bermitra dengan coporate. Oleh karena itu saat acara Pelantikan hari ini juga ada penandatanganan MoU antar PTS se Sultra, MoU APTISI dan Kadin Sultra dan juga rencana aka ada MoU ,” antara APTISI dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Setelah MoU ini rencana akan ditindaklanjuti MoU dengan masing-masing PTS, tuturnya.

Disi lain, Pj Gubernur Sultra  Komjen Pol Dr (HC) Andap Budhi Revianto mengatakan, perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pencerahan kepada semua stakeholder baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat. Peran ini tidak lepas dari posisi perguruan tinggi yang menjadi pusat pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sambungnya, sebagai pemberi arah, lembaga pendidikan harus mampu memberikan solusi atas semua persoalan yang dialami dan atau dihadapi oleh masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan maka perguruan tinggi harus berkontribusi terhadap kecerdasan bangsa. Sebagai lembaga kader keilmuan maka perguruan tinggi tidak hanya mampu mencetak para ilmuwan tetap juga harus mampu menciptakan kader-kader kepemimpinan bangsa baik lingkup daerah maupun lingkup nasional

“Selain itu, pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap dunia pendidikan khususnya lembaga pendidikan tinggi agar bisa menghasilkan kualitas pembelajaran dan output, baik publikasi ilmiah, pengabdian keilmuan, maupun kualitas lulusannya. Kualitas pembelajaran akan membuat lembaga pendidikan menjadi pusat peradaban, karena lembaga pendidikan adalah sumber rujukan etik dan moral bagi suatu masyarakat,” ujarnya. (din/r2)

  • Bagikan