Harga Telur Meroket, Karantina Sultra Pastikan Telur Ayam Kiriman dari Sulsel Bebas HPHK

  • Bagikan

Pejabat karantina hewan dan tumbuhan melakukan pengecekan 1 ton telur kirimkan dari Sulsel. (FOTO: SRI/BKK)

KENDARI, BKK – Menjelang bulan suci ramadan, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di berbagai wilayah Indonesia mulai merangkak naik, tak ketinggalan pasar tradisional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satu yang melonjak naik yakni harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Kendari yang mulai mengalami kenaikan, Minggu (25/2).

Saat ini telur ayam dijual dengan harga Rp31.000 per kilogramnya. Padahal, sebelumnya telur ayam dijual dengan harga Rp27.000 per kg.

Oleh karenanya, sejumlah pedagang di Kota Kendari melakukan pengiriman telur ayam dari luar Provinsi Sultra. Pengiriman dilakukan dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui jalur laut.

Pejabat Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sultra Bambang mengatakan, melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Batoambari melakukan tindakan karantina terhadap 1 ton telur ayam yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan di pasarkan di wilayah Kota Kendari.

“Jadi, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan 1 ton telur yang didatangkan dari luar wilayah Sultra, terbebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) pada media pembawa yang hendak masuk wilayah Sultra,” kata Bambang, Minggu (25/2).

Ia melanjutkan, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan, seluruh persyaratan dokumen dan kondisi telur serta kemasannya tidak ada kerusakan, sehingga telur asal Sulsel dipastikan bebas HPHK, layak dikonsumsi, dan dapat di pasarkan di wilayah Sultra.

“Kami sudah cek dan pastikan telur yang dikirim dari Makassar aman komunitas, aman kondisi telurnya, aman dari kemasannya, dan bebas HPHK. Jadi siap di pasarkan di wilayah Sultra,” tuntasnya. (m2/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version