Pj Wali Kota Baubau Harap yang Terpilih Terbaik dari Semua Sisi

  • Bagikan

Pj Wali Kota Baubau saat membuka kegiatan seleksi paskibraka Kota Baubau di Aula Kantor Wali Kota Baubau.

BAUBAU, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau kini memulai tahapan seleksai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibaraka) tahun 2024.

Seleksi Paskibraka itu dibuka langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si di Aula Kantor Wali Kota Baubau.

Sebanyak 121 peserta Anggota Paskibraka Kota Baubu ikut dalam seleksi tersebut yang nantinya akan mengisi 2 orang untuk paskibraka nasional, serta sebanyak 4 orang yang akan dikirim untuk menjadi paskibraka provinsi.

Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si mengatakan, seleksi Paskibraka ini akan menjadi catatan besar dalam perjalanan hidup para peserta seleksi.

“Dalam menjalankan semua kompetisi menjalankan semua seleksi bukan hanya hari ini, mungkin nanti ujian masuk perguruan tinggi dan selanjutnya sampai kita pensiun semua ada kompetisinya, ada tahapan seleksinya. kami juga dari pemerintah TNI, Polri itu ada tahapan seleksinya untuk naik level,” ungkapnya.

Lanjut dia, seleksi Paskibraka ini diharapkan para peserta bisa menyiapkan diri dengan baik, menjaga kesehatan dilakukan secara maksimal sebelum tiba waktu seleksi.

“Apapun hasilnya serahkan ke yang maha kuasa serta yakinlah bahwa semua panitia seleksi, semua penyeleksi itu akan melakukan seleksi seideal mungkin dan akan memberikan kesempatan yang terbaik buat anak-anak daerah,” paparnya.

Kata Rasman, menjadi pengibar bendera pusaka yang ditugaskan oleh Pemkot Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai dari kota, provinsi dan nasional pastikan bahwa apa yang diberikan setelah ditetapkan adalah yang terbaik dari semua sisi.

Lanjutnya, keteladanan, agama, perilaku, pikiran berikan yang terbaik, karena itu akan menjadi pelajaran yang berharga dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

“Jadikan moment ini untuk membangun kekompakan, persaudaraan di lingkungan kota. Kita tidak mau mendengar ada anggota seleksi putus silaturahmi, putus persaudaraan,” pesannya.

Karena itu, lanjutnya, adalah bagian dari kegagalan yang diperoleh. Setiap menghadapi seleksi pada saat masuk ruangan seleksi maka dipastikan semua adalah saudara. Sehingga, pada saat dia terpilih atau tidak adalah saudara. (cr1/nir)

  • Bagikan

Exit mobile version