KENDARI, BKK – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, mulai lakukan koordinasi yang membahas penanganan banjir di wilayah Kota Kendari.
Koordinasi tersebut dilakukan bersama
Wali Kota Kendari, didampingi Wakil Wali Kota Kendari, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWS) IV Kendari, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sultra, Bina Marga Provinsi Sultra, dan Ketua DPRD Kota Kendari.
Wali Kota Siska Karina Imran berharap rapat koordinasi tersebut dapat menghasilkan solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir yang sering melanda Kota Kendari, serta meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem yang sering terjadi.
“Kami melihat terdapat 24 titik yang menjadi lokasi banjir yang disebabkan masalah drainase, sedimen serta sampah, yang membutuhkan perhatian dari semua pihak,” kata Siska Karina Imran, Kamis (13/3).
Oleh karena itu, lanjut Siska, penanganan banjir dan sampah menjadi prioritasnya saat ini.
“Kemudian banjir dan sampah menjadi keluhan utama, yang memang sudah menjadi satu paket,” ungkapnya.
Dikatakan, Pemkot Kendari telah mengambil langkah awal untuk mencegah banjir, dengan melakukan pengerukan drainase di beberapa titik yang menjadi pusat banjir.
Dijelaskan, pengerukan ini bertujuan untuk membersihkan lumpur yang mengendap di saluran drainase.
“Upaya ini diharapkan dapat memperbaiki aliran air dan mencegah banjir di wilayah-wilayah yang rawan,” imbuhnya.
Selain itu, Pemkot Kendari juga mengusulkan mengenai memfasilitasi pembangunan Bendungan Sungai Wanggu. Proyek strategis ini akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai, yang diharapkan dapat mengendalikan aliran air dan mengurangi risiko banjir.
“Bendungan ini menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang, untuk mengelola air hujan dan banjir yang sering terjadi di Kota Kendari,” katanya.
Ia melanjutkan, hal tersebut menjadi visi-misi utama Pemkot Kendari yaitu memfasilitasi pembangunan sungai wanggu.
“Ini memang proyek besar, karena banyak sungai-sungai kecil larinya ke sungai wanggu,” tuntasnya. (m2/c/nir)
