BPS Catat Nilai NTP Sultra pada Januari 2023 Tercatat 99,03

  • Bagikan

KENDARI, BKK – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai tukar petani (NTP) di Sultra pada Januari tahun 2023 sebesar 99,03 mengalami penurunan sebesar 0,49% dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,52.


Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan penurunan NTP dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,60%, lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 1,09%.


Dijelaskan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.


“NTP masing-masing subsektor tercatat sebagai berikut yakni subsektor tanaman pangan (NTPP) 96,84, subsektor hortikultura (NTPH) 109,81, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 95,08, subsektor peternakan (NTPT) 108,12 dan subsektor perikanan (NTNP) 104,82.Sedangkan Indeks NTP Nasional sebesar 109,84 atau naik sebesar 0,77% dari bulan sebelumnya sebesar 109,00,” ujarnya, Kamis (2/2).


Agnes menuturkan, pada Januari 2023, secara nasional 20 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 14 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 2,27%, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Kalimantan Barat sebesar 2,11%.


“Pada Januari 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sultra sebesar 1,16% yang disebabkan oleh kenaikan nilai indeks pada hampir semua kelompok pengeluaran khususnya kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau,” ucapnya.


Dia menambahkkan, penurunan NTP pada Januari 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal yang juga mengalami kenaikan.


“Penurunan NTP Januari 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu subsektor tanaman hortikultura sebesar 1,73%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,95%, dan subsektor peternakan 0,65%,” tutupnya. (r5)

  • Bagikan