Terkendala Biaya, Korban Kapal Tenggelam KMN Cahaya Sinar Terkatung di Pulau Wawonii

  • Bagikan

Kondisi 11 ABK KMN Cahaya Sinar usai mengalami kecelakaan laut di perairan Wawonii.

LANGARA, BKK – Sebanyak 11 Awak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Nelayan (KMN) Sinar Cahaya mengalami kecelakaan laut alias tenggelam saat berburu ikan di perairan Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara.

Pasca kecelakaan laut tersebut, Kapten Kapal KMN Cahaya Sinar, Subhan mengaku kesulitan mendapatkan biaya pulang kampung di Kabupaten Mandar Sulawesi Barat bersama 10 rekannya yakni Arjun, Suherman, Rian, Rifal, Sudirman, Arhan, Syukur, Surianto, Suriadi dan Nadi.

“Kecelakaannya itu hari Selasa minggu lalu (Selasa 27 Februari), kami coba cari-cari itu kapal, tapi sampai saat ini kami belum dapatkan, jadi kurang lebih satu minggu ini kami menumpang di rumah warga di Desa Dongkalaea Kecamatan Wawonii Utara karena kami belum punya biaya pulang kampung,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu pria paru baya tersebut berharap kepada pemerintah untuk memfasilitasi dirinya bersama 10 rekannya untuk bisa pulang kampung bertemu sanak keluarganya.

“Harapan kami, semoga ada pihak yang bisa membantu kami terutama pemerintah untuk kami difasilitasi supaya bisa pulang kampung secepatnya, apalagi ini menjelang bulan puasa (Ramdhan),” harapnya.

Sebelumnya telah diberitakan Koran Harian Berita Kota Kendari terkait kronologi kejadian yakni melalui Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan, berdasarkan laporan salah satu ABK, pada pukul 02.45 Wita Tim Rescue KPP Kendari langsung diberangkatkan, dengan menggunakan KN SAR Pacitan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR.

“Jadi, setelah menirima laporan tim Rescue KPP Kendari langsung diberangkatkan menuju TKP, dengan jarak tempuh menuju LKP sekitar 70 mil laut,” kata Muhammad Arafah.

Ia melanjutkan, kronologi terjadinya kecelakaan kapal pada tanggal 26 Februari 2024, KMN Cahaya Sinar berangkat dari Kendari dengan tujuan mencari ikan disekitar perairan Pulau wawonii.

Namun, kata dia, pada 27 Februari 2024 sekitar pukul 08.30 Wita kapal dihantam gelombang yang mengakibatkan air masuk ke dalam kapal, kemudian salah satu awak kapal dengan menggunakan perahu kecil mendayung mencari daratan untuk meminta bantuan. (ain)

  • Bagikan