Hanya PNS yang Terima Beras Bulog, Keluarganya Tidak

  • Bagikan

Bachrun

RAHA, BKK– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna mulai melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) berkait pengadaan dan pendistribusian beras Bulog. Sosialisasi itu dilakukan kepala OPD masing-masing serta melibatkan para camat.

“Hanya PNS-nya saja menerima pengadaan beras Bulog, kalau keluarganya tidak,” tegas Wakil Bupati Muna Drs H Bachrun MSi, Rabu (19/1), saat memimpin rapat bersama seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, dan Kepala Kantor Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Muna, di aula kantor bupati, kemarin.

“Artinya, anak dan istri tidak. Tapi jangan dipaksakan, hanya PNS yang mau saja. Karena, kita tidak boleh memaksa para PNS-nya. Jadi, saya minta kepada para kepala OPD dan camat, segera sampaikan ke para PNS-nya terkait program beras bagi PNS ini. Kita harus dukung program Pak Gubernur dengan Bulog ini,” pesan Wabup.

Sekretaris Kabupaten (Sekab) Eddy SH MSi menekankan cara pembayaran dan pendistribusian beras Bulog bagi PNS harus dirembuk bersama.

“Harus kita bicarakan bersama, termasuk Kepala Bagian (Kabag) Hukum, berkait cara pembayaran beras Bulog ini. Karena, ada larangan bendahara itu tidak boleh memotong langsung gaji para PNS. Sementara, dalam perjanjian kerja sama (PKS) ini, PNS masing-masing yang harus bayar uang berasnya di Bulog Muna. Jadi, harus ada surat kuasa dari masing masing PNS kepada bendahara, untuk memotong gaji mereka untuk membayar uang beras bulog,” terang Sekab.

Kepala Inspektorat Drs La Kuanto MSi meminta agar Bulog dapat menjaga kualitas beras yang akan didistribusikan.

“Jangan pertama bagus kualitasnya, selanjutnya tidak bagus. Karena saya pernah konsumsi sebelumnya, kualitasnya tidak dijaga,” katanya.

Berkait hal ini, Kepala Bulog Muna Ritno mengatakan, beras yang akan didistribusikan ke PNS jenis premium.

“Dan sudah dikemas dalam karung ukuran 10 kilogram (kg). Cara bayarnya kami antarkan berasnya ke kantor masing-masing PNS dan pembayarannya sistem tunda bayar. Terima dulu beras nanti bulan berikutnya baru bayar,” jelas Ritno. (tri/iis)

  • Bagikan